This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Friday, June 22, 2012

Tentang Pendidikan Karakter


Berbicara tentang pendidikan kita semua pasti sudah tahu bahwa betapa pentingnya pendidikan tersebut. Pendidikan, kemampuan, pengetahuan merupakan salah satu modal penting yang kita miliki untuk hidup di zaman yang serba sulit ini. Mengapa dikatakan demikian?, Kita tentu sudah bisa menjawabnya, apa hal pertama yang dilihat bila kita ingin mengajukan surat lamaran perkerjaan? Apa yang kita butuhkan ketika ingin memulai suatu bisnis atau usaha?. Tentu saja pendidikan, kemampuan, wawasan dan pengetahuanlah yang kita butuhkan. Di dalam bangku pendidikan banyak sekali hal yang kita dapatkan.Tetapi entah mengapa banyak sekali warga di Indonesia ini yang tidak mengenyam bangku pendidikan sebagaimana mestinya, khususnya di daerah-daerah terpencil di sekitar wilayah Indonesia ini. Sepertinya kesadaran mereka tetang pentingnya pendidikan perlu ditingkatkan.

Sebagaimana yang diungkapkan Daoed Joesoef tentang pentingnya pendidikan : “Pendidikan merupakan segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia” Dan tentulah dari pernyataan tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan.

 Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, karna seperti yang kita ketahui bahwa suatu Pendidikan tentunya akan mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas baik dari segi spritual, intelegensi dan skill dan pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.

Bagi suatu bangsa yang ingin maju, pendidikan harus dipandang sebagai sebuah kebutuhan sama halnya dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Maka tentunya peningkatan mutu pendidikan juga berpengaruh terhadap perkembangan suatu bangsa. Kita ambil contoh Amerika, mereka takkan bisa jadi seperti sekarang ini apabila –maaf– pendidikan mereka setarap dengan kita. Lalu bagaimana dengan Jepang? si ahli Teknologi itu? Jepang sangat menghargai Pendidikan, mereka rela mengeluarkan dana yang sangat besar hanya untuk pendidikan bukan untuk kampanye atau hal lain tentang kedudukan seperti yang–maaf– Indonesia lakukan. Tak ubahnya negara lain, seperti Malaysia dan Singapura yang menjadi negara tetangga kita. Mungkin sedikit demi sedikit Indonesia juga sadar akan pentingnya pendidikan. Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei menitikberatkan pada pendidikan karakter untuk membangun peradaban bangsa dan seperti yang diberitakan bahwa Kementrian Pendidikan Nasional telah menyediakan infrastruktur terkait akses informasi bekerja sama dengan MNC Group, melalui TV berbayarnya, Indovision menyiarkan siaran televisi untuk pendidikan.Dan juga penyediaan taman bacaan di pusat perbelanjaan. Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional, tercantum pengertian pendidikan: “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, banga dan negara” . Namun terlepas dari apakah pendidikan karakter ini bisa mengubah masalah-masalah yang sering kita hadapi dalam dunia pendidikan, kita berharap pemerintah mampu memberikan dan mewujudkan sebuah system pendidikan yang benar-benar mampu mewujudkan kecerdasan dan kesejahteraan putra-putri bangsa.

Manusia dan Bencana Gunung Merapi, Sebuah Kajian Antropologi

Sumberdaya alam berkorelasi dengan pembangunan ekonomi, dan dengan hampir 200 juta penduduk, merupakan modal ekonomi utama Indonesia. Salah satu sumberdaya alam yang terdapat di Indonesia adalah gunung berapi aktif, yang lebih banyak menguntungkan dari pada merugikan. Debu gunung berapai aktif, tidak hanya membawa kesuburan bagi daerah yang berada disekitarnya, tetapi juga daerah-daerah lain yang berjauhan. Selain itu gunung berapi aktif juga merupakan aquifer yang bai karena tingkat permeability dari bahan-bahan erupsi yang tinggi, dan reliefnya yang tinggi dapat berperan sebagai kondensasi yang menghasilkan crah hujan yang lebat. Oleh karenanya jika gunung berapi dapat dikendalika, dapat pla sebagai penghasil energy panas bumi.
Disamping bencana, gunung merapi di jawa merupakan sumber kehidupan, serta erat kaitannya dengan sejulah peristiwa yang pernah terjadi dimasa lampau. Sepanjang sejarah di jawa, gunung-gunung berapi telah menjadi sumber kehidupan, dan memberikan kesuburan tanah bagi daerah-daerah disetarnya. Namun disisi lain, gunung berapi juga sumber kematian karena gas beracun, awan panas, lahar dan banjir lumpur.

Jika di telaah lebih lanjut berbagai masalah yang dihadapi penduduk Turgo yang terletak berbatasan dengan Plawangan Kaliurang, merupakan proses adaptasi kebijaksanaan yang pernah ditetapkan oleh pemerintah colonial Hindia Belanda. Pemerintah colonial melarang penduduk untuk bertempat tinggal dan mengolah tanah hutan di lereng Merapi, karena kawasan tersebut ditetapkan sebagai hutan lindung.

Upaya pemindahan penduduk dari kawasan yang rawan bencana gunung merapi ke suatu lokasi tertentu melalui program relokasi yang letaknya jauh dari tempat tinggal semula, ternyata tidak mudah dilakukan, karena dalam persepsi penduduk yang bertempat tinggal di lereng merapi, bukan hanya merupakan sumber bencana tetapi juga membawa berkah dalam kehidpan mereka. Selain itu, para penduduk di kawasan berbahaya senderung perpendapat bahwa pindah kelokasi lain lebih banyak dukanya daripada tetap tinggal di desanya walaupun ada ancamam letusan merapi. Dalam benak mereka, andaikata terpaksa harus mati karena awan panas, semua itu semata-mata adalah bencana dan takdir.

Berbagai aspek kehidupan yang menyatu dengan alam gunung merapai yang telah mereka warisi secara turun temurun, terpaksa harus diubah melali suatu proses adaptasi dengan lingkungan baru. Selain itu, relokasi daerah tempat tinggal akan meninggalkan permasalah lain, terutama menyangkut lahan dan tempat tinggal mereka yang selama ini telah menghidupinya. Berbagai masalah yang timbul bukan hanya berkaitan dengan keyakinan para warga bahwa program relokasi adalah pilihan yang tepat, tetapi juha berkaitan dengan lapangan pekerjaan, pendidikan, adaptasi dengan lingkungan baru, status tanah yang ditinggalkan dan sebagainya. Gunung merapi yang terletak sekitar 30 km di utara kota Yogyakarta, berada pada ketinggian kurang lebih 2.968 meter dari permukaan air laut. Diantara 129 gunung berapi yang aktif di dunia, Merapi merukan gunung berapi yang paling unik. Keunikan gunung merapi terletak pada penmpukan lava pijar mencapai 800 derajat yang adakalanya meluncur menjadi guguran. Dalam volume yang besar, guguran tersebut dapat berubah enjadi awan panas. Selain itu, adalakanya setiap kali terjadi letusan, terjadi penyimpangan arah, seperti pada letusan 22 November 1994. Semula, guguran lava selalu mengarah kea rah barat-daya, tetapi pada tanggal tersebut letusan mengarak kearah selatan. Sebagai akibatnya, kawasan lereng merapi yang dinyatakan daerah terlarang dan berbahaya juga berubah.

Monday, June 4, 2012

Dwangsom sebagai upaya optimalisasi putusan hakim

Dwangsom diartikan sebagai tuntutan uang paksa atau hukuman tambahan bagi Tergugat agar menjalankan prestasinya dengan sukarela. Dwangsom dalam tatanan hukum nasional diatur dalam Pasal 606 a dan 606 b Rv, dan dalam HIR dan RBg dwangsom tidak diatur secara rinci. Putusan hakim yang sia-sia (illusoir) sebenarnya bukan permasalah baru di lingkungan Pengadilan. Putusan hakim seperti ini ibarat air garam di dalam gelas, sulit untuk dilihat tetapi dapat dirasakan keberadaanya. Dwangsom sebagai upaya menekan secara kejiwaan agar Tergugat menjalankan isi putusan dengan sukarela sehingga tidak menjadikan putusan hakim menjadi illusoir, nampaknya sering dan banyak dijumpai dalam perkara perdata di Pengadilan Umum. Perkara cerai gugat sebagai kewenangan absolut Pengadilan Agama, membuka ruang untuk menerapkan dwangsom dalam gugatan sebagai strategi menekan Tergugat agar menjalankan kewajibannya dan memenuhi hak-hak Penggugat. Namun dalam praktiknya, dwangsom dalam Pengadilan Agama tidak sepopuler dwangsom dalam Pengadilan Umum, sehingga penerapan dan prosedurnya di Pengadilan Agama-pun khususnya Pengadilan Agama Sleman belum pernah mempraktikannya.

Dwangsom sebagai upaya meminimalisir putusan illusoir, serta bagaimana penerapan dan prosedurnya dalam perkara cerai gugat di Pengailan Agama Sleman, merupakan pokok permasalahan yang Penyusun angkat dalam penelitian ini. Jenis penelitian ini adalah library research, metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif. Kemudian menganalisis data yang terkumpul dengan cara deduktif serta menggunakkan pendekatan Maqasid as-syari'ah. Pemilihan Maqasid asy-Syari'ah ini untuk memahami unsur-unsur hukum positif khususnya hukum perdata formil dan materiil dari segi maslahah.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan dalam perkara cerai gugat di Pengadilan Agama diperbolehkan untuk menerapkan Dwangsom dengan mempertimbangkan kemaslahatan, artinya bila hakim memahami indikasi bahwa Tergugat kemungkinan besar akan melalaikan kewajibannya dalam memenuhi hak-hak Penggugat, maka seyogyanya dan ada baiknya menerapkan dwangsom dalam gugatan dan putusan hakim, lebih-lebih apabila penerapan tersebut dengan tujuan kemaslahatan. Memahami indikasi-indikasi di atas dapat hakim peroleh dari proses mediasi dan pemeriksaan perkara di persidangan. Namun demikian, dwangsom dalam perkara cerai gugat hanya dapat diterapkan dalam perkara cerai gugat yang sifat gugatannya kumulatif, dan satu hal yang harus diperhatikan bahwa berdasarkan putusan Mahkamah Agung RI Nomor 1346k / Pdt / 1991 dengan kaidah hukum bahwa putusan atau amar mengenai dwangsom atau uang paksa harus ditiadakan oleh pelaksanaan eksekusi dapat dilaksanakan secra eksekusi riil, dengan demikian dwangsom tidak dapat dijatuhkan bersamaan dengan pembayaran sejumlah uang,karena dalam penyerahan sejumlah uang dapat dilakukan dengan eksekusi riil atau sita jaminan. Prosedur dan penerapan serta eksekusi dwangsom dalam Pengadilan Agama Sleman sama halnya dengan prosedur dwangsom di lingkungan Pengadilam Umum, karena pada dasarnya hukum acara yang berlaku di Pengadilan Agama Sleman adalah hukum acara yang juga berlaku di Pengadilan Umum.
Copyrights : Copyright (c) 2010 by Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.

Konsep Kebahagiaan dan Kesengsaraan

Masalah kebahagiaan dan kesengsaraan adalah masalah kemanusiaan yang paling hakiki. Sebab tujuan hidup manusia tak lain adalah memperoleh kebahagiaan dan menghindari kesengsaraan. Semua ajaran, baik yang bersifat keagamaan dan yang bersifat keduniaan semata menjanjikan kebahagiaan bagi para pengikutnya dan mengancam para penentangnya dengan kesengsaraan.

Gambaran tentang wujud kebahadiaan dan kesengsaraan itu sangat beraneka ragam. Namun semua ajaran dan ideology selalu menegaskan bahwa kebahagiaan yang dijanjikannya atau kesengsaraan yang diancamkannya adalah jenis yang paling sejati dan abadi.
Dalam agama-agama, gambaran tentang wujud kebahagiaan dan kesengsaraan itu dinyatakan dalam konsep-konsep tentang kehidupan  di surga dan di neraka. Meskipun ilustrasi tentang surge dan neraka itu berbeda-beda, namun semuanya menunjukan adanya keyakinan yang pasti tentang pengalaman kebahagiaan atau kesengsaraan dalam hidup manusia.

Sebagian agama  mengajarkan konsep kebahagiaan dan kesengsaraan ruhani semata, dan agama-agama itu menilai bahwa kehidupan jasmani adalah kesengsaraan karena sifatnya yang membelenggu sukma manusia. Kebahagiaan hanya diperoleh dengan tindakan dan perilaku meninggalkan dunia dan orientasi hidup yang mengarah pada kehidupan ruhani semata.

Islam mengajarkan konsep kebahagiaan, kebahagiaan dan kesengsaraan jasmani dan ruhani atau duniawi dan ukhrawi, namun tetap membedakan antara keduanya. Dalam islam seseorang dianjurkan mengejar kebahagiaan di akherat, namun diingatkan agar jangan melupakan nasibnya dalam hidup di dunia. Itu berarti memperoleh kebahagiaan akherat belum tentun dan tidak dengan sendirinya memperoleh kebahagiaan di  dunia. Sebaliknya, orang yang mengalami kebahagiaan duniawi, belum tantu akan mendapatkan kebahagiaan di akherat yang merupakan kebahagiaan sejati dan abadi. Maka manusia didorong untuk mengejar kedua bentuk kebahagiaan itu, serta berusaha menghindar dari penderitaan lahir dan batin. Meskipun begitu, banyak pula dijanjikan kehidupan yang bahagia di dunia dan akherat sekaligus bagi mereka yang beriman dan berbuat baik. Kahidupan yang bahagia di dunia menjadi semacam pendahuluan bagi kehidupan yang lebih bahagia di akherat. Demikian halnya dengan masalah kesengsaraan, orang yang ingkar kepada kebenaran dan berbuat jahat diancam dengan kesengsaraan didunia ini sebelum kesengsaraan yang lebih besar di akherat kelak. Kesimpulannya, kejar duniamu seakan-akan hidup selamanya, dan kejar akheratmu seakan esok hari manutup mata selamanya.