Monday, February 6, 2012

Politik Bisnis

Mungkin ini judul yang sangat aneh, tapi inilah yang dialami oleh para pembisnis atau wirausahawan dibidang agrobisnis. Tulisan ini muncul tidak lepas dari pengalaman pribadi sendiri sebagai seorang wirausahawan, dan memang penulis dilahirkan dari seorang pengusaha, ibarat pepatah 'buah tidak mungkin jatuh dati pohonnya' kecuali jika buah tersebut dicuri orang kemudian dijatuhkan di tempat lain.
Baiklah kita kembali pada tema pembahasan, bidang agrobisnis lebih banyak digeluti masyarakat indonesia dibandingkan dengan bidang lainnya, banyak faktor yang mempengaruhi baik dari sisi iklim dan geografis indonesia, maupun sisi kebutuhan masyarakat sehingga orang banyak melihat bidang ini sangat cocok untuk dijadikan sumber penghasilan. Namun itu harapan masa lalu ketika pasar tidak diobok-obok oleh para pengepul dan harga pakan ternak masih terjangkau.
Tapi sekarang lain ceritanya, kerena perusahan baik yang berbentuk PT maupun CV yang memengang kendali penyediaan pakan ternak. Logikanya, jika peternakan dan perikanan menjamur dimana-mana dan berkembang, otomatis kebutuhan peternak akan pakan ternak (pelet, pur, dll) semakin meningkat, inilah yang dibidik oleh pengusaha modal besar. Disaat pemerintah sedang gencar-gencarnya meningkatkan sektor perikanan dan peternakan, pengusaha modal besarpun dengan hati ikut gencar meningkatkan produksi tetapi harga pakan tetap mahal dan harga hasil panen dipasaran rendah. Siapa yang dirugikan? siapa yang diuntungkan?.
Penulis disini hanya ingin memberi saran bagi peternak, sebisa mungkin masalah pakan ternak jangan hanya mengendalkan produk-produk perusahaan, tapi coba untuk memproduksi pakan sendiri sehingga keuntungan sedikitbanyak maningkat, jadilah peternak dan pengusaha yang kreatif, jangan hanya mengandalkan program dari pemerintah, tetapi sebelum pemerintah membuat agenda program, program itu sudah kita jalankan sendiri.

0 komentar:

Post a Comment

Komentar