Sumberdaya alam
berkorelasi dengan pembangunan ekonomi, dan dengan hampir 200 juta penduduk, merupakan
modal ekonomi utama Indonesia. Salah satu sumberdaya alam yang terdapat di
Indonesia adalah gunung berapi aktif, yang lebih banyak menguntungkan dari pada
merugikan. Debu gunung berapai aktif, tidak hanya membawa kesuburan bagi daerah
yang berada disekitarnya, tetapi juga daerah-daerah lain yang berjauhan. Selain
itu gunung berapi aktif juga merupakan aquifer yang bai karena tingkat permeability
dari bahan-bahan erupsi yang tinggi, dan reliefnya yang tinggi dapat berperan
sebagai kondensasi yang menghasilkan crah hujan yang lebat. Oleh karenanya jika
gunung berapi dapat dikendalika, dapat pla sebagai penghasil energy panas bumi.
Disamping
bencana, gunung merapi di jawa merupakan sumber kehidupan, serta erat kaitannya
dengan sejulah peristiwa yang pernah terjadi dimasa lampau. Sepanjang sejarah
di jawa, gunung-gunung berapi telah menjadi sumber kehidupan, dan memberikan
kesuburan tanah bagi daerah-daerah disetarnya. Namun disisi lain, gunung berapi
juga sumber kematian karena gas beracun, awan panas, lahar dan banjir lumpur.
Jika di telaah
lebih lanjut berbagai masalah yang dihadapi penduduk Turgo yang terletak
berbatasan dengan Plawangan Kaliurang, merupakan proses adaptasi kebijaksanaan
yang pernah ditetapkan oleh pemerintah colonial Hindia Belanda. Pemerintah colonial
melarang penduduk untuk bertempat tinggal dan mengolah tanah hutan di lereng Merapi,
karena kawasan tersebut ditetapkan sebagai hutan lindung.
Upaya pemindahan
penduduk dari kawasan yang rawan bencana gunung merapi ke suatu lokasi tertentu
melalui program relokasi yang letaknya jauh dari tempat tinggal semula,
ternyata tidak mudah dilakukan, karena dalam persepsi penduduk yang bertempat
tinggal di lereng merapi, bukan hanya merupakan sumber bencana tetapi juga
membawa berkah dalam kehidpan mereka. Selain itu, para penduduk di kawasan
berbahaya senderung perpendapat bahwa pindah kelokasi lain lebih banyak dukanya
daripada tetap tinggal di desanya walaupun ada ancamam letusan merapi. Dalam benak
mereka, andaikata terpaksa harus mati karena awan panas, semua itu semata-mata
adalah bencana dan takdir.
Berbagai aspek
kehidupan yang menyatu dengan alam gunung merapai yang telah mereka warisi
secara turun temurun, terpaksa harus diubah melali suatu proses adaptasi dengan
lingkungan baru. Selain itu, relokasi daerah tempat tinggal akan meninggalkan
permasalah lain, terutama menyangkut lahan dan tempat tinggal mereka yang selama
ini telah menghidupinya. Berbagai masalah yang timbul bukan hanya berkaitan
dengan keyakinan para warga bahwa program relokasi adalah pilihan yang tepat,
tetapi juha berkaitan dengan lapangan pekerjaan, pendidikan, adaptasi dengan
lingkungan baru, status tanah yang ditinggalkan dan sebagainya. Gunung merapi
yang terletak sekitar 30 km di utara kota Yogyakarta, berada pada ketinggian
kurang lebih 2.968 meter dari permukaan air laut. Diantara 129 gunung berapi
yang aktif di dunia, Merapi merukan gunung berapi yang paling unik. Keunikan
gunung merapi terletak pada penmpukan lava pijar mencapai 800 derajat yang
adakalanya meluncur menjadi guguran. Dalam volume yang besar, guguran tersebut
dapat berubah enjadi awan panas. Selain itu, adalakanya setiap kali terjadi
letusan, terjadi penyimpangan arah, seperti pada letusan 22 November 1994. Semula,
guguran lava selalu mengarah kea rah barat-daya, tetapi pada tanggal tersebut
letusan mengarak kearah selatan. Sebagai akibatnya, kawasan lereng merapi yang
dinyatakan daerah terlarang dan berbahaya juga berubah.
0 komentar:
Post a Comment
Komentar